Thursday, March 1, 2012

           Di era industrialisasi sekarang, kadang terlupakan efek-efek yang ditimbulkan terhadap keseimbangan lingkungan, salah satu contoh antara lain pembuangan limbah, kalau kita lihat aliran sungai sepanjang Desa Krapyak tepatnya Jl. Jlamprang, Sungai Loji sebelah barat PLN atau timur simpang lima yang kalau kita lihat air yang mengalir begitu keruhnya dan berwarna pekat. Hal ini menunjukan bahwa keseimbangan alam terganggu, ikan - ikan tentunya mengalami kepunahan, meskipun ada ikan yang bertahan hidup tetapi sudah mengalami kontaminasi terhadap rasa dan gizi yang terkandung. Tidak demikian pula nilai-nilai keindahanpun berkurang dan terus bagaimana nasib anak-anak yang bermain di sungai tersebut? anak-anak yang makan ikan dari hasil tangkapan dari sungai itu, Apakah kita hanya diam diri melihat kondisi tersebut?
           Tidak lepas dari itu pula tempat objek wisata di Kota Pekalongan ( Pantai BOOM, Slamaran) juga mengalami hal yang serupa, pencemaran lingkungan sebagai sebuah simbol kemajuan ataukah sebagai simbol degradasi sikap dan moral? sampah-sampah ada dimana - mana, air keruh dan berwarna pekat, keindahan dan kenyamanan pun raib Bagaimana para wisatawan akan tertarik untuk berkunjung apabila kondisinya seperti itu, kunjungan wisatawan menurun, tentunya menurun pula income, tidak adanya wisatawan juga tidak adanya masukan bagi warga sekitar yang bergelut menggantungkan rezeki dari wisatawan yang belanja pada barang daganganya, kalu kita renungkan bersama bahwa pariwisata mempunyai potensi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, pariwisata sebagai penggerak ekonomi kerakyatan, pariwisata bukanlah sebuah korban dari proses industri, tetapi pariwisata mampu sebagai pendamping proses  industrialisasi, seandainya kita sama-sama menyadari bahwa perlunya menjaga kelestarian lingkungan, berefek kepada kehidupan manusia, kita yakin hidup kita pun akan nyaman, lingkungan bersih dan tentunya kesehatan pun terjaga serta banyak manfaatnya.

No comments:

Post a Comment